Industri hiburan berkembang dalam kehidupan dengan mengikuti zaman,
salah satu industri yang memiliki perkembangan yang pesat yaitu industri musik.
Dengan diketahuinya bahwa industri musik sangat popular, ini menjadikan
kesempatan emas bagi pelaku usaha dalam mengadakan konser musik. Namun, di
balik penjualan tiket konser, terdapat permasalahan yang kerap dialami konsumen,
seperti pencantuman klausula baku pada tiket konser dan bagaimana perlindungan
hukum terhadap konsumen atas pencantuman klausula baku pada tiket konser, serta
bagaimana tanggung jawab pelaku usaha atas pencantuman klausula baku pada
tiket konser.
Untuk mendapatkan hasil penelitian , penelitian ini menggunakan metode
sebagai berikut, spesifikasi penelitian bersifat deskriptif, jenis penelitian normative
dengan menggunakan data sekunder meliputi bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode pendekatan dengan pendekatan
perundang-undangan (Statute approach), pendekatan konseptual (Conceptual
Approach), dan pendekatan kasus (Case Approach). Pengumpulan data
menggunakan Teknik studi dokumen atau studi kepustakaan. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisis secara kualitatif.
Kesimpulannya, pencantuman klausula baku yang mengalihkan tanggung
jawab atau menolak pengembalian dana secara sepihak, bahkan dalam kondisi
force majeure, tetap dianggap merugikan konsumen dan tidak memiliki kekuatan
hukum. Oleh karena itu, pelaku usaha wajib memberikan kompensasi yang adil
kepada konsumen, dan kegagalan memenuhi kewajiban ini dapat berujung pada
pertanggungjawaban hukum sesuai UUPK.