Data Pribadi merupakan segala informasi yang menyangkut privasi seseorang
atau segala sesuatu yang memiliki hubungan formal dengan yang bersangkutan.
Mengenai kebocoran data pribadi yang terjadi di era Revolusi Industri 4.0 salah
satunya dengan kasus perusahaan MyPertamina dan BSI terjadi karena kurangnya
sistem pengamanan dalam perusahaan tersebut sehingga membutuhkan
pelindungan hukum yang secara komperhensif. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis Kebocoran Data Pribadi Pengguna Oleh Perusahaan: Perspektif
Pelindungan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang
Pelindungan Data Pribadi.
Untuk mencapai tujuan di atas, penulis melakukan penelitian yang bersifat
deskriptif untuk menganalisis Kebocoran Data Pribadi Pengguna Oleh Perusahaan:
Perspektif Pelindungan Hukum. Jenis penelitian yang digunakan yuridis normatif
dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue appoarch) dan
pendekatan kasus (case approach), data diperoleh melalui studi dokumenn dan
studi literatur serta dianalisis secara kualitatif untuk memberikan penjelasan yang
sitematis dan logis.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pelindungan hukum bagi
pengguna apabila terjadi kebocoran data pribadi dapat diberikan secara preventif
dan represif dalam UU PDP dan mengenai pertanggungjawaban yang dilakukan
perusahaan, yaitu tanggungjawab secara mutlak yang dimana tidak perlu
membuktikan unsur kesalahannya dengan melakukan klarifikasi terhadap subjek
data pribadi dan Lembaga yang bersangkutan serta tanggung jawab secara
keperdataan berupa tuntutan ganti kerugian dari pemilik data pribadi sebagaimana
diatur dalam Pasal 12 UU PDP.