No image available for this title

IMPLIKASI PELINDUNGAN HUKUM ATAS HAK PATEN MENGENAI MESIN STERILISASI KELAPA SAWIT DIHUBUNGKAN DENGAN TEORI KEPASTIAN HUKUM DAN UU PATEN SERTA DITINJAU DARI PUTUSAN NOMOR 46/PDT.SUS-PATEN/2020/PN NIAGA JKT.PST.



Perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat sehingga mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan tersebut juga berdampak dengan timbulnya permasalahan dalam mematenkan teknologi. Hal tersebutlah yang melatar belakangi penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pelindungan hukum terhadap invensi yang memiliki kemiripan dan untuk mengetahui kriteria dalam mengembangkan teknologi dari invensi yang sudah ada. Penelitian ini juga dikaitkan dengan Putusan Nomor 46/Pdt.Sus-Psten/2020/PN Niaga Jkt.Pst.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu dilakukan dengan melukiskan obyek penelitian berdasarkan data dengan tujuan memberikan gambaran suatu obyek yang menjadi masalah dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Metode pendekatan yang digunakan adalah pedekatan perundang-undangan, pendekatan kasus dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen atau studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu tidak menggunakan rumus matematis maupun angka dan statistik tetapi dengan menggunakan uraian atau narasi dalam pembahasan terhadap pokok permasalahan penelitian.
Hasil penelitian didapat terhadap permasalahan pertama adalah pelindungan hukum preventif diberikan kepada pemegang paten mesin sterilisasi untuk mencegah pelanggaran yang berkaitan dengan invensinya yang dalam hal ini pelindungan tersebut diberikan kepada Penggugat. Pelindungan hukum reprensif diberikan kepada inventor yang melakukan pelanggaran dalam invensi yang dipatenkannya, sedangkan dalam Putusan Nomor 46/Pdt.Sus-Paten/2020/PN Niaga Jkt.Pst. Tergugat tidak menerima sanksi dari invensinya setelah dilakukan penyelidikan terhadap mesin sterilisasi miliki Tergugat. Kemudian permasalahan kedua dari penelitian ini adalah kriteria dalam pengembangan teknologi dapat dilihat dalam UU Paten, berkaitan dengan hal tersebut dalam Putusan Nomor 46/Pdt.Sus-Paten/2020/PN Niaga Jkt.Pst., hakim menolak gugatan dari Penggugat mengenai mesin sterilisasi milikinya. Putusan tersebut dikarenakan tidak ditemukannya pelanggaran yang dilakukan oleh Tergugat. Alasannya adalah mesin sterilisasi yang dimiliki Tergugat merupakan mesin yang berbeda dan tidak berkaitan dengan mesin yang dimiliki oleh Penggugat.


Detail Information

Statement of Responsibility
Description
-
Publisher STHB : Bandung.,
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Content Type
Master Theses

File Attachment