Indonesia menginginkan agar seluruh lapisan masyarakat menegakhan
hukum yang berlaku di masyarakat. Ini berarti, seluruh tindakan harus
berdasarkan hukum yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui Pertimbangan
Hakim terhadap Pertanggungjawaban Pidana Anak sebagai pelaku Tindak Pidana
Penganiayaan Mengakibatkan Kematian dalam Putusan Pengadilan Negeri
Amurang No.5/Pid-Sus/2023/PN.AMR, dan mengetahui Pemidanaan terhadap
Anak sebagai pelaku Tindak Pidana Penganiayaan Mengakibatkan Kematian
dalam Putusan Pengadilan Negeri Amurang No.5/Pid-Sus/2023/PN.AMR
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
pendekatan dengan menggunakan undang-undang (statute approach) dan kasus
(case approach). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penlitian yuridis normatif, dalam penulisannya skripsi ini menggunakan
spesifikasi penelitian yang bersifat deskriptif. Adapun jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Penulis menggunakan
bahan hukum primer yang terdiri atas: UUD 1945, Undang-Undang No.1 1946.
Undang-Undang No 11. Tahun 2012. Penulis juga bahan hukum sekunder dan
tersier.
Penilitian ini berupa: 1. Pertimbangan hakim dalam pertanggungjawaban
pidana Anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan mengakibatkan mati
dalam Putusan Pengadilan Negeri Amurang No.5/Pid-Sus/2023/PN.AMR adalah
Anak harus tetap mempertanggung jawabkan tindakannya dalam pengadilan. 2
Pemidanaan Anak sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan mengakibatkan
mati dalam Putusan Pengadilan Negeri Amurang No.5/Pid-Sus/2023/PN.AMR
adalah Hakim menjatuhkan Perbuatan Anak terbukti secara sah dan menyakinkan
yang termuat dalam Dakwaan Subsidair dengan menjatuhkan pidana penjara
selama 2 tahun, dan itu sudah tepat karena tidak melebihi limit minimal khusus
Undang-Undang No.11 tahun 2012 dan Undang-Undang No. 1 tahun 1946