Perjanjian kerjasama dalam pembangunan perumahan sering kali menghadapi kendala pelaksanaan, salah satunya adalah wanprestasi. Wanprestasi dalam konteks perjanjian kerjasama dapat memengaruhi hak dan kewajiban para pihak, serta menimbulkan dampak hukum yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penyelesaian wanprestasi dalam kasus pembangunan Perumahan Summer Hill Bandung dengan pendekatan teori kepastian hukum dan keadilan hukum.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis normatif dengan pendekatan kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa, sementara data sekunder diperoleh dari kajian dokumen hukum, undang-undang yang relevan, serta literatur akademik. Analisis dilakukan secara kualitatif untuk memahami pola wanprestasi dan langkah penyelesaian yang diambil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanprestasi dalam perjanjian ini disebabkan oleh faktor internal, seperti kegagalan pemenuhan kewajiban kontraktual oleh salah satu pihak, dan faktor eksternal, seperti perubahan kondisi pasar. Strategi penyelesaian yang efektif melibatkan pendekatan musyawarah untuk mufakat dan penggunaan mediasi sebagai mekanisme penyelesaian sengketa awal. Jika mediasi gagal, langkah litigasi di pengadilan menjadi solusi akhir untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penyelesaian wanprestasi harus mengedepankan prinsip keadilan dan kepastian hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata yang menekankan asas kepastian hukum dalam perjanjian, serta mempertimbangkan kepentingan para pihak secara proporsional. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pemahaman pihak-pihak terkait tentang klausul perjanjian, serta perlunya regulasi lebih tegas untuk mengatur mekanisme penyelesaian sengketa dalam proyek pembangunan perumahan.