Tindak Pidana kekerasan melakukan persetubuhan terhadap anak sedang marak
terjadi di masyarakat. Hal ini sangat meresahkan masyrakat. Korban dari Tindak
Pidana tersebut adalah seorang anak yang merupakan generasi bangsa, Pengadilan
Negeri Jayapura telah memutuskan persetubuhan Tindak Pidana kekerasan
melakukan persetubuhan terhadap anak yang dilakukan oleh Ibrahim kepada anak
Juwita Khumaerah Ahmad yang berusia 7 (tujuh) Tahun. Kemudian terdakwa
Ibrahim dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) Tahun.
Permasalahan yang diteliti adalah penerapan hukum terhadap tindak pidana
pelecehan seksual yang dilakukan terhadap anak dibawah umur dalam Putusan
Pengadilan Negeri Jayapura nomor 430/Pid.Sus Anak/2021/Pn.Jap dan
perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana pelecehan
seksual berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak dihubungkan dengan
Putusan Pengadilan Negeri Jayapura No 430/Pid.Sus-Anak/2021/Pn.Jap.
Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitiannya
adalah penelitian yuridis normatif. Metode pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan perundang-undangan dan kasus. Untuk pengumpulan data dilakukan
dengan cara studi dokumen, dan studi literatur. Data tersebut kemudian dianalisis
secara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Tindak Pidana melakukan persetubuhan
terhadap anak marak terjadi di masyarakat. Hal ini sangat meresahkan masyarakat,
dan memberikan dampak buruk kepada anak yang menjadi korban. Hal tersebut
telah dianalisis secara kualitatif dengan pengumpulan data dengan cara studi
dokumen, dan studi literatur.