Tindak pidana persetubuhan banyak yang melibatkan anak dibawah umur
sebagai korban dan pelaku. Kasus ini melibatkan dua anak yang melakukan
persetubuhan terhadap seorang anak korban di Kota Bekasi. Dalam putusan
Nomor 20/pid.sus-anak/2022/PN.BKS. dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU)
terhadap kedua anak tersebut didasarkan pada Pasal 81 Ayat (2) Jo Pasal 76 D
Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-
Undang No 8 Tahun 1981 tentang KUHP serta peraturan-peraturan lain yang
berkaitan dengan perkara ini.
Spesifikasi penelitian ini bersifat deskriptif analitis, jenis penelitian yang
dilakukan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif, metode pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus.
Teknik pengumpulan data adalah studi kasus dan studi dokumen, metode analisis
data yang dipergunakan adalah pengolahan data kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menarik Kesimpulan bahwa
pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri Kota Bekasi Nomor
20/PID.SUS-ANAK/2022/PN.BKS. sudah tepat dan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana percabulan. Dan putusan
hakim dalam menjatuhkan sanksi pidana pada pelaku tindak pidana telah sesuai
dengan sanksi pidana terhadap pelaku.